Selasa, 20 Maret 2012

PENANTIANKU DAN KERINDUANKU


Oleh : Saman Hudi

Rasa cinta yang selama ini aku rasakan...
Kasih sayang yang aku miliki...
Sungguh membuatku tidak bisa melupakanmu.

Aku selalu berharap kamu berada di sisiku...
Datang menemaniku...
Merasakan kasih sayang darimu...
Itulah yang selalu aku bayangkan dalam hidupku...
Dalam kesendirianku...

Sungguh kamu menyiksa batinku...
Sekejab tidak ada kabar darimu gelisah memikirkanmu.
Sedang apakah dirimu...???
Aku memikirkanmu...
Datanglah padaku.

Padahal sempat mendengarkan kabar kdatanganmu...
Sungguh bahagia rasanya...
Dunia ini terasa ramai dengan suaramu...
Serasa terobati kehampaan yang selama ini aku rasakan...
Sungguh nikmat yg luar biasa.

Tapi kenapa kabar itu hanya kontekstual belaka...
Harapan yang aku ingin-inginkan...
Aku damba-dambakan lenyap begitu saja...
Kata-kata itu seakan menabur rajun dalam jiwaku.

Kini aku tidak bisa berharap banyak lagi darimu...
Berharap untuk datang menemuiku...
Menemaniku...
Menghiburku...
Karena semakin aku memaksakan kehendakku...
Sama saja aku menabur racun dalam jiwaku sendiri...
Dan seakan menyakiti hatimu...
Sungguh drama yang aku perankan...
Tidak sesuai dengan apa yang aku inginkan.

Sebenarnya yang aku takuti ketika tidak bersamamu...
Tidak ada kabar darimu...
Kamu telah meninggalkanku...
Tentunya penyesalan, kekecewaan hati (sakit/terluka)...
Datang menyelimutiku.

Tapi aku yakin...
Ketika seseorang pernah merasakan sakitnya hati karena seseorang...
Dia tidak akan mempermainkan perasaan orang lain...
Dan bahkan ketika semua benar-benar terjadi...
Aku akan berusaha tetap tegar menghadapinya...
Karena apa yang dialami di dunia ini...
Merupakan pelajaran yang harus di ambil hikmahnya.

Dengan keyakinanku juga terhadapmu...
Aku masih tetap mencintaimu sampai saat ini...
Tidak berubah dan berkurang sedikitpun...
Berharap suatu saat dirimu datang kepaku...
Bagaikan serpihan ilham yang tuhan berikan...
Seketika datang dengan senyuman di bibir.
Dengan keceriaan di wajahnya.
Dengan kedua mata yang bersinar.
Dengan jati diri yang ideal dan unik...
Ini yang membawat diriku tidak pernah lupa denganmu...
Karena semua tentangmu sudah tergambar dalam relung kalbuku.

Kasihhhhh...datanglah...
Aku merindukamu...
Jangan buat aku menangis dalam kisah hidupku...