Oleh : Saman Hudi
Rasa cinta yang selama ini aku rasakan...
Kasih sayang yang aku miliki...
Sungguh membuatku tidak bisa
melupakanmu.
Aku selalu berharap kamu berada
di sisiku...
Datang menemaniku...
Merasakan kasih sayang darimu...
Itulah yang selalu aku bayangkan
dalam hidupku...
Dalam kesendirianku...
Sungguh kamu menyiksa batinku...
Sekejab tidak ada kabar darimu
gelisah memikirkanmu.
Sedang apakah dirimu...???
Aku memikirkanmu...
Datanglah padaku.
Padahal sempat mendengarkan kabar
kdatanganmu...
Sungguh bahagia rasanya...
Dunia ini terasa ramai dengan
suaramu...
Serasa terobati kehampaan yang selama
ini aku rasakan...
Sungguh nikmat yg luar biasa.
Tapi kenapa kabar itu hanya
kontekstual belaka...
Harapan yang aku ingin-inginkan...
Aku damba-dambakan lenyap begitu
saja...
Kata-kata itu seakan menabur
rajun dalam jiwaku.
Kini aku tidak bisa berharap
banyak lagi darimu...
Berharap untuk datang
menemuiku...
Menemaniku...
Menghiburku...
Karena semakin aku memaksakan
kehendakku...
Sama saja aku menabur racun dalam
jiwaku sendiri...
Dan seakan menyakiti hatimu...
Sungguh drama yang aku perankan...
Tidak sesuai dengan apa yang aku
inginkan.
Sebenarnya yang aku takuti ketika
tidak bersamamu...
Tidak ada kabar darimu...
Kamu telah meninggalkanku...
Tentunya penyesalan, kekecewaan
hati (sakit/terluka)...
Datang menyelimutiku.
Tapi aku yakin...
Ketika seseorang pernah merasakan
sakitnya hati karena seseorang...
Dia tidak akan mempermainkan
perasaan orang lain...
Dan bahkan ketika semua
benar-benar terjadi...
Aku akan berusaha tetap tegar
menghadapinya...
Karena apa yang dialami di dunia ini...
Merupakan pelajaran yang harus di
ambil hikmahnya.
Dengan keyakinanku juga
terhadapmu...
Aku masih tetap mencintaimu
sampai saat ini...
Tidak berubah dan berkurang
sedikitpun...
Berharap suatu saat dirimu datang
kepaku...
Bagaikan serpihan ilham yang
tuhan berikan...
Seketika datang
dengan senyuman di bibir.
Dengan keceriaan
di wajahnya.
Dengan kedua
mata yang bersinar.
Dengan jati
diri yang ideal dan unik...
Ini yang membawat
diriku tidak pernah lupa denganmu...
Karena semua tentangmu
sudah tergambar dalam relung kalbuku.
Kasihhhhh...datanglah...
Aku merindukamu...
Jangan buat aku menangis dalam kisah
hidupku...