Oleh : Saman Hudi
Masihkah engkau ingat hari-hari yang telah kita
lalui bersama...
Semua itu sungguh tidak berarti...!!!
Jalan yang kita tempuh selalu menuai
kontraversi...
Dan itu berawal dari permasalahan-permasalahan
yang bersifat intuisi.
Sempatkah
kita berfikir...
Permasalahan
apa yang sering kita alami...???
Kenapa
tidak parcaya kepada diri sendiri...???
Dan
percaya satu sama lain...???
Dan
kenapa harus orang lain yang juga merasakan...???
Pepatah mengatakan “Nasi sudah menjadi
bubur”...
Di masak sekali lagipun tetap hancur.
Sama halnya dengan yang dialami kita sekarang.
Kita bukan hanya satu kali ini saja menghadapi
cobaan...
Padahal semua ini bumbu dari kebersamaan yang telah di
jalani.
Janji sekedar janji...
Kalau sesungguhnya kita tidak memiliki kometmen
yang kuat...
Untuk bersama lagi.
Dan kenangan yang lalu menjadi nutrisi bagi
sebuah ilusi.
Perkataan manis yang tidak indah lagi.
Buang jauh-jauh dan tidak perlu di kenang
lagi.
Karena semuanya ucapan benci yang kita tuang
dalam hati.
Kini
aku telah pergi...
Melewati
pagi, siang, sore dan malam tampa mengenangmu...
Untuk
tidak lagi dipuji, disayangi dan dikasihi...
Aku
telah pergi...
Dalam melewati
rintangan, bantahan, ocehan demi berjuang membelamu...
Aku
telah pergi...
Melewati
detik-detik bersamamu...
Saat ini aku seperti burung yang lepas dari
sangkarnya...
Siapapun boleh menangkapnya.
Aku tidak menjadikan semua ini beban dalam
hidupku...
Aku hanya berfikir, apa yang terbaik dalam
hidupku...
Tampa harus menyesali apa yang telah terjadi.
Doaku “Hanya yang terbaik untuk masa
depanku”...
Semua
yang menyangkut hidup dan matiku...Amin